ESTETIK
Kata tersebut diambil dari bahasa yunani
kuno yaitu "aisthanomai" yang berarti menggamati dengan indra. Ada
juga yang menyebutkan bahwa estetik berasal dari kata "aesthesis"
yang berarti pencerapan.
Beberapa Definisi Menurut M.Ali
- Ilmu
pengetahuan tentang pengamatan indrawi
- Renungan
filosofis tentang seni/ filsafat seni
- Tidak
hanya indah saja yang dipelajari, namun buruk juga termasuk
- "CITA RASA"
Faktor Pembentuk Pengalaman Estetik
1. Kita = Makhluk yang bertubuh
(Embodied Beings)
è Pengalaman apapun berawal dari makhluk
yang bertubuh
è Tubuh terdiri dari Fisik dan Mental
2. Kita = Makhluk yang terus
berubah
è Pengalaman estetis, sebagai pengalaman bertubuh, dapat mendorong
terjadinya perubahan
3. Kita = Makhluk kognitif (terus
menilai)
è Transformasi yang kita
rasakan merupakan proses penilaian
Penentangan Estetis
è Sifatnya FANA (sejenak)
è Sifatnya AMBIGU (tidak pasti)
è Sifatnya SUBJEKTIF (beda orang beda rasa)
è TIDAK BERGUNA
Manfaat belajar Estetika
Bisa mengartikulasikan pengalaman estetis
"Zaman-zaman
A. Yunani Kuno (Kosmosentris)
Alam
(kosmos) dianggap sakral dan menjadi acuan refleksi.
B. Pertengahan (Teosentris)
Tuhan
(teos).
Agama
Kristen membuka pikiran baru dan Sang Ilahi menjadi acuan refleksi.
C. Modern awal (Antroposentrisme)
Manusia
(anthropos).
Manusia
menjadi titik pusat penyelidikan. Filsafat dipicu oleh zaman renaisans barat.
D. Abad 20 dan 21
(Teknologi Informatika)
Teknologi, Informasi, dan Simulasi digital sebagai
komoditas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar