Selasa, 10 September 2013

SATU.

ESTETIK

Kata tersebut diambil dari bahasa yunani kuno yaitu "aisthanomai" yang berarti menggamati dengan indra. Ada juga yang menyebutkan bahwa estetik berasal dari kata "aesthesis" yang berarti pencerapan.

Beberapa Definisi Menurut M.Ali
- Ilmu pengetahuan tentang pengamatan indrawi
- Renungan filosofis tentang seni/ filsafat seni
- Tidak hanya indah saja yang dipelajari, namun buruk juga termasuk
- "CITA RASA"

Faktor Pembentuk Pengalaman Estetik
1. Kita = Makhluk yang bertubuh (Embodied Beings)
è Pengalaman apapun berawal dari makhluk yang bertubuh
è Tubuh terdiri dari Fisik dan Mental

2. Kita = Makhluk yang terus berubah
è Pengalaman estetis, sebagai pengalaman bertubuh, dapat mendorong terjadinya perubahan

      3. Kita = Makhluk kognitif (terus menilai)
è  Transformasi yang kita rasakan merupakan proses penilaian

Penentangan Estetis
è  Sifatnya FANA (sejenak)
è  Sifatnya AMBIGU (tidak pasti)
è Sifatnya SUBJEKTIF (beda orang beda rasa)
è TIDAK BERGUNA

Manfaat belajar Estetika
Bisa mengartikulasikan pengalaman estetis

"Zaman-zaman
A.    Yunani Kuno (Kosmosentris)
Alam (kosmos) dianggap sakral dan menjadi acuan refleksi.

B.     Pertengahan (Teosentris)
Tuhan (teos). 
Agama Kristen membuka pikiran baru dan Sang Ilahi menjadi acuan refleksi.

C.     Modern awal (Antroposentrisme)
Manusia (anthropos).
Manusia menjadi titik pusat penyelidikan. Filsafat dipicu oleh zaman renaisans barat.

D.    Abad 20 dan 21 (Teknologi Informatika)
Teknologi, Informasi, dan Simulasi digital sebagai komoditas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar