Kamis, 17 Oktober 2013

LIMA.

ESTETIKA RASIONALISME JERMAN.


Alexander Gottlieb Baumgarten (1714-1762)

dibesarkan di kota Berlin, Jerman. Merupakan pengikut filsafat Christian Wolff, dan menjadi seorang pelajar dan guru untuk retorika dan puisi latin. Menggambil gelar doktor pada September 1735 (21tahun) dengan tesis Meditationes philosophicae de nonnullis ad poema pertinentibus: di sinilah kata 'estetika' muncul untuk pertama kali

Menurut Baumgarten estetika dan logika saling terhubung. Ia menginginkan bahwa estetika menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggung jawabkan.

Estetika menurut Baumgarten:
1) indrawi (sensitiva) - pemikiran yang dateng dari pengalaman indrawi
2) intelek (intellctus) - konseptual ( mengetahui hal-hal secara filosofi)

Intelek dan indrawi sama-sama dibutuhkan sebagai persyaratan berfikir secara indah.

3 kriteria “kebenaran estetik”:    
Fungsi: untuk menilai kesempurnaan dari kognisi/ pengetahuan pancaindrawi.
  1. 1.  Kekayaan imajinasi: lebih sempurna semakin banyaknya elemen individual.
  2. 2.  Magnitud/ besarnya imajinasi: kompleksitas yang terkait dengan suatu permasalahan.
  3. 3.  Kejelasan/ kejernihan penyampaian/ penghadiran. 


Kejelasan ekstensif -> jelas tapi ambigu




kebenaran etis vs kebenaran logis

kebenaran etis:
- indrawi
- tidak konseptual
- tidak logika

kebenaran logis:
- mental
-konseptual
-logika

nilai guna seni:
1. membantu rasionalitas
( dibantu oleh panca indrawi)
2. "UTUH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar